Lutung Kasarung | TradisiKita - Lutung Kasarung yaitu sebuah cerita rakyat yang berasal dari tempat Jawa Barat. Lutung Kasarung berasal dari bahasa Sunda yaitu Lutung berarti hewan dan makhluk hidup homogen monyet dan Kasarung yang berarti tersesat. Sehingga lutung kasarung bisa diartikan sebagai lutung yang tersesat.
Lutung Kasarung adalah dongeng pantun yang mengisahkan legenda masyarakat Sunda wacana perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke Buana Panca Tengah (Bumi) dalam wujud seujung lutung (sejenis monyet). Dalam perjalanannya di Bumi, sang lutung bertemu dengan putri Purbasari Ayuwangi yang diusir oleh saudaranya yang pendengki, Purbararang. Lutung Kasarung yaitu seujung mahkluk yang buruk rupa. Pada karenanya ia berubah menjadi pangeran dan mengawini Purbasari, dan mereka memerintah Kerajaan Pasir Batang dan Kerajaan Cupu Mhebat dan luar biasaa Ayu bersama-sama.
Pada tahun 1921, dongeng rakyat ini diangkat ke dalam gending karesmen, yaitu drama yang diiringi musik, oleh R.A. Wiranatakusumah, Bupati Bandung. Lima tahun kemudia, NV Java Film Company mengangkatnya ke dalam sebuah film bisu yang berjudul Loetoeng Kasaroeng yang disutradarai oleh L. Heuveldorp. Film ini merupakan film pertama di Hindia Belanda. Film ini diputar dari 31 Desember 1926 hingga 6 Januari 1927 di bioskop Elite (Majestic).
Cerita pantun Lutung Kasarung kemudian dijadikan materi disertasi oleh F. S. Eringa yang dibukukan pada tahun 1949.
Cerita ini ditulis dalam bahasa Indonesia oleh seniman Belanda Tilly Dalton dalam tahun 1950. Salinan bukunya disumbangkan kepada KITLV di Leiden, Holland.
Saat ini dongeng rakyat ini sering muncul dalam bentuk buku dongeng atau buku komik juga dalam bentuk sinetron di televisi-televisi Indonesia.
Untuk Sobat Tradisi yang juga ingin mengetahui ringkasan dongeng rakyat Jawa Barat ini, memberikankut ini yaitu dongeng lutung kasarung dari situs http://dongengceritarakyat.com
Lutung Kasarung adalah dongeng pantun yang mengisahkan legenda masyarakat Sunda wacana perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke Buana Panca Tengah (Bumi) dalam wujud seujung lutung (sejenis monyet). Dalam perjalanannya di Bumi, sang lutung bertemu dengan putri Purbasari Ayuwangi yang diusir oleh saudaranya yang pendengki, Purbararang. Lutung Kasarung yaitu seujung mahkluk yang buruk rupa. Pada karenanya ia berubah menjadi pangeran dan mengawini Purbasari, dan mereka memerintah Kerajaan Pasir Batang dan Kerajaan Cupu Mhebat dan luar biasaa Ayu bersama-sama.
Pada tahun 1921, dongeng rakyat ini diangkat ke dalam gending karesmen, yaitu drama yang diiringi musik, oleh R.A. Wiranatakusumah, Bupati Bandung. Lima tahun kemudia, NV Java Film Company mengangkatnya ke dalam sebuah film bisu yang berjudul Loetoeng Kasaroeng yang disutradarai oleh L. Heuveldorp. Film ini merupakan film pertama di Hindia Belanda. Film ini diputar dari 31 Desember 1926 hingga 6 Januari 1927 di bioskop Elite (Majestic).
Cerita pantun Lutung Kasarung kemudian dijadikan materi disertasi oleh F. S. Eringa yang dibukukan pada tahun 1949.
Cerita ini ditulis dalam bahasa Indonesia oleh seniman Belanda Tilly Dalton dalam tahun 1950. Salinan bukunya disumbangkan kepada KITLV di Leiden, Holland.
Saat ini dongeng rakyat ini sering muncul dalam bentuk buku dongeng atau buku komik juga dalam bentuk sinetron di televisi-televisi Indonesia.
Untuk Sobat Tradisi yang juga ingin mengetahui ringkasan dongeng rakyat Jawa Barat ini, memberikankut ini yaitu dongeng lutung kasarung dari situs http://dongengceritarakyat.com
Lutung Kasarung
@http://dongengceritarakyat.com |
Purbasari sangat baik sifat dan kelakuannya. Dia lembut, manis budi, ddan suka menolong. Siapapun juga yang membutuhkan pertolongan dengan senang hati dibantunya. Selain hatinya yang elok, Purbasari juga mempunyai paras yang anggun dan rupawan, setiap orang yang melihatnya niscaya jatuh hati pada pandangan pertama. Sayangnya kecantikan dan kebaikan hati purbasari tidak menurun dari abang sulungnya Purbararang yang berperangai sangat buruk. Walaupun anggun Purbararang sangat kasar, sombong, kejam dan iri hati terhadap siapapun juga.
Setelah bertahta dalam waktu yang cukup lama, Prabu Tapa Agung berniat turun tahta. Telah dipikirkan masak-masak, bahwa untuk melanjutkan kepemimpinannya ia akan menunjuk Purbasari. Sang Prabu telah mengamati selama puluhan tahun bahwa Purbasari yaitu sosok yang paling pantas menggantikannya, bukan Purbararang walaupun Purbararang yaitu anak sulungnya. Pemikirian dari sang Prabu yang bijaksana ini terutama sebab sifat dan sikap anak sulungnya yang buruk. Prabu Tapa agung khawatir, jikalau Purbararang menjadi Raja maka ketentraman dan kedamaian kehidupan rakyat akan terganggu dan bahkan menjadi rusak akhir kepemimpinan Purbararang yang mempunyai sifat sangat buruk.
Dihadapan seluruh pembesar kerajaan dan juga ketujuh putrinya raja, Prabu Tapa Agung menyerahkan takhtanya kepada Purbasari. Prabu Tapa Agung lantas meninggalkan istana kerajaannya untuk memulai hidup barunya sebagai pertapa.
Purbararang sangat murka luar biasa mendapati takhta Kerajaan Pasir Batang diserahkan kepada adik bungsunya dan tidak kepada dirinya. Maka, berselang satu hari semenjak penobatan Purbasari menjadi Ratu Kerajaan Pasir Batang, Purbararang menghubungi Indrajaya tunangannya. Keduanya kemudian meminta derma nenek sihir untuk mencelakai Purbasari.
Nenek sihir jahat memmemberikankan boreh (zat berwarna hitam yang dibentuk dari tumbuhan) kepada Purbararang. Nenek sihir itu berkata.” Semburkan boreh ini kewajah dan seluruh badan dari Purbasari.”
Purbararang segera melaksanakan pesan dari si nenek sihir. Boreh itu disemburkan ke wajah dan seluruh badan Purbasari. Akibatnya diseluruh badan Purbasari bermunculan bercak-bercak hitam yang mengerikan. Dengan kondisi tersebut Purbararang mempunyai alsan untuk mengusir Purbasari dari istana.
“ Orang yang dikutuk hingga mempunyai penyakit mengerikan ini tidak pantas menjadi Ratu kerajaan Pasir Batang. Sudah seharusnya ia diasingkan ke hutan biar penyakitnya tidak menular.” Kata Purbararang.
Purbararang kemudian mengambil tahta Kerajaan Pasir Batang. Dia memerintahkan Uwak Batara yang merupakan penasihat istana mengasingkan Purbasari ke hutan.
Knorma dan sopan santun Purbasari tengah diasingkan dihutan, terjadilah duduk perkara besar di khayangan. Pangeran Guru Minda tidak berkenan berumah tangga dengan bidadari khayangan menyerupai yang diperintahkan Sunan Ambu ibunya. Pangeran Guruminda hanya berkenan berumah tangga dengan perempuan yang kecantikannya setara dengan Sunan Ambu ibunya.
Sunan ambu menjelaskan bahwa sosok perempuan yang secantik dirinya hanya akan ditemui Pangeran Guruminda di dunia manusia. Namun jikalau pangeran Guruminda bersikeras ingin menemui perempuan sesuai keinginannya itu, ia harus pergi ke dunia tidak dalam bentuk pangeran Guruminda yang gagah dan tampan, melainkan harus dalam wujud penyamaran berupa lutung.” Lutung kasarung namamu.” Kata sunan Ambu.” Apakah engkau bersedia melakukannya?”
Pangeran Guruminda menyatakan kesediannya. Setelah bermetamorfosis menjadi seujung Lutung Kasarung, Pangeran Guru Minda segera turun ke dunia manusia. Dia tiba di hutan. Dalam waktu singkat saja Lutung Kasarung sudah menjadi raja para lutung dan simpanse dihutan tersebut. Hal ini sangat masuk akal sebab tidak ada simpanse dan lutung yang bisa menandingi kesaktian, kecerdasan dan kekuatan dari Pangeran Guruminda.
Lutung Kasarung mengetahui keburukan dan kekejaman dari Purbararang yang bertakhta sebagai ratu di kerajaan Pasir Batang. Lutung Kasarung atau Pangeran Guruminda benar-benar ingin memmemberikan pelajaran kepada Ratu yang kejam tersebut. Maka, knorma dan sopan santun ia mendengar rencana Purbararang mencari hewan dan makhluk hidup kurban di hutan, Lutung Kasarung membiarkan dirinya ditangkap oleh orang-orang suruhan Purbararang.
Sebelum dijadikan hewan dan makhluk hidup kurban, Lutung Kasrung tiba-tiba mengamuk dan menimbulkan kerusakan di istana Pasir Batang. Para prajurit kerajaan Pasir Batang yang berniat menangkapnya dibentuk tidak berdaya. Kalang kabut tiruana yang berniat meringkusnya. Lutung Kasarung tampaknya mengambarkan permusuhan dengan tiruana prajurit Kerajaan Pasir Batang.
Melihat kondisi prajuritnya yang terus terdesak. Purbararang meminta Uwak Barata untuk menjinakan Lutung Kasarung. Anehnya ketika Uwak Batara maju ke medan laga, Lutung Kasarung menyerupai tidak berniat menyakiti Uwak Batara. Bahkan ketika Uwak Batara menangkapnya Lutung Kasarung tidak melawan. Purbararang segera meminta Uwak Batara memmenghilangkan Lutung Kasarung ke hutan dimana Purbasari diasingkan. Dia menghendaki Purbasari tewas dimangsa Lutung Kasarung yang dianggapnya sebagai hewan dan makhluk hidup buas.
Uwak Batara Lengser membawa Lutung Kasarung ke hutan dimana Purbasari diasingkan. Uwak Batara Lengser yakin bahwa Lutung Kasarung bukanlah hewan dan makhluk hidup biasa, oleh sebab itu ia memmemberikankan pesan kepada Lutung Kasarung ketika mereka bertemu Purbasari.” Lutung, puteri yang ketika ini ada didepanmu yaitu putri dari Prabu Tapa Agung. Ia yaitu Putri yang baik hati dan seharusnya menjadi Ratu Kerajaan Pasir Batang. Hanya sebab kekuatan jahatlah ia diasingkan dan tersingkir ke hutan ini. Oleh sebab itu hendaklah engkau menjaga junjungan kami ini.”
Lutung Kasarung menganggukan kepala tanda mengerti. Maka semenjak ketika itu Lutung Kasarung menjadi penjaga sekaligus menjadi sobat bersahabat Purbasari. Dengan tiba nya Lutung Kasarung disisinya menciptakan kesedihan Purbasari perlahan sirna. Dia mendapat sobat yang menghibur dan melindunginya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Lutung Kasarung memerintahkan para simpanse untuk membawa makanan dan buah-buahan untuk Purbasari. Kelembutan hati, kebaikan dan sifat baik Purbasari menciptakan Lutung Kasarung semakin usang semakin sayang kepada Purbasari. Sedangkan sikap tanggung tpendapat, kepemimpinan dan kecerdasan dari Lutung Kasarung menciptakan Purbasari menjadi jatuh cinta. Semakin usang mereka merasa tidak sanggup dipisahkan lagi.
Tanpa diketahui Purbasari, Lutung Kasarung memohon kepada ibundannya Sunan Ambu untuk dibuatkan taman yang indah dengan tempat pemandian untuk Purbasari. Sunan ambu lantas memerintahkan para tuhan dan para bidadari turun ke bumi untuk mewujudkan harapan dari putranya. Para Dewa dan Bidadari menyebarkan taman dan tempat mandi yang sangat indah untuk Purbasari. Pancurannya terbuat dari emas murni. Dinding dan lantainya terbuat dari kerikil pualam. Air telaga yang mengalir berasal dari telaga kecil yang murni kebersihan dan dengan doa-doa dari para dewa. Para Dewa dan Bidadari menyebut taman yang indah itu Jamban Salaka. Selain dibuatkan telaga dan taman yang indah, para bidadari menyiapkan beberapa pakaian indah untuk Purbasari. Pakaian itu sangat indah dan lembut. Terbuat dari awan yang lembut dengan hiasan batu-batu permata dari dalam lautan. Tidak ada pakaian di dunia ini yang bisa menandingi keindahan pakaian Purbasari.
Pada ketika melihat telaga dengan pancuran yang indah. Purbasari segera berniat mandi untuk memkebersihankan diri. Pada ketika itulah boreh kutukan yang melekat di wajah dan tubuhnya perlahan sirna. Kecantikannya telah kembali. Lutung Kasarung yang melihat hal tersebut menjadi terperangah tidak menyangka orang yang selama ini disayangi ternyata perempuan yang sangat anggun mempesona. Bahkan kecantikan Purbasari sanggup mengalahkan kecantikan dari Sunan Ambu. Lutung Kasarung dan Purbasari sangat senang dengan keadaan ini. Walaupun Purbasari telah kembali kewujudnya yang anggun rupawan, afeksi Purbasari terhadap Lutung Kasarung tidak berkurang, malah bisa dikatakan semakin bertambah.
Kabar mengenai kembalinya kecantikan Purbasari didengar Purbararang. Purbararang tidak percaya dengan memberikanta ini, ia masih percaya diri sebab tahu bahwa boreh yang disemburkan kepada Purbasari mengandung kutukan yang sangat jahat dan kuat. Purbararang lantas mengajak tunangannya untuk melihat kebenaran memberikanta tersebut. Betapa kagetnya ia melihat Purbasari telah kembali kesosok nya yang anggun rupawan. Purbasari terlihat semakin mempesona dengan balutan pakaian dari para bidadari.
Purbararang khawatir, telah kembalinya kecantikan adiknya Purbasari akan mengancam takhta yang ketika ini dikuasainya. Dia pun memutar otak mencari cara untuk kembali menyingkirkan adiknya tersebut, bahkan kali ini ia berniat menyingkirkan Purbasari untuk selama-lamanya. Purbararang lantas menantang Purbasari untuk beradu panjang rambut. Katanya.” Jika rambutku ludang kecepeh panjang dibandingkan rambut Purbasari, maka leher Purbasari harus dipenggal algojo kerajaan.”
Purbararang menelan kekecewaan yang besar sehabis terbukti rambutnya yang sebetis kalah panjang dengan rambut Purbasari yang sepanjang tumit. Purbararang sangat malu mendapati kekalahannya. Untuk menutupi kekalahannya. Purbararang mengemukakan tantangan gres untuk Purbasari. Tidak tanggung-tanggung tantangan ini diucapkan didepan seluruh masyarakat Kerajaan Pasir Batang. Dengan bunyi lantang biar didengar warga masyarakat, Purbararang berkata.” Jika wajah tunanganmu ludang kecepeh ganteng dibandingkan wajah tunanganku, takhta Pasir Batang akan kuserahkan kepadamu. Namun jikalau sebaliknya, maka engkau hendaklah merelakan lehermu dipenggal algojo kerajaan.”
Purbasari paham ia tidak akan bisa menang pada tantangan kali ini. Namun cintanya kepada Lutung Kasarung membuatnya tegar. Dia menggenggam tangan Lutung Kasarung. “ Aku mencintaimu dan ingin engkau menjadi suamiku.” Ucapnya kepada Lutung Kasarung. Air mata berlinang mengalir dikedua pipinya. Lutung Kasrung balas menggenggam tangan Purbasari kemudian mengusap air mata dipipi putri anggun jelita itu.
Purbararang tertawa terbahak-bahak.” Monyet hitam itu tunanganmu?”
“ Iya.” Jawab Purbasari lantang dan mantap.
Sebelum Purbararang memerintahkan algojo untuk memenggal Purbasari. Lutung Kasarung tiba-tiba duduk bersila dengan mata terpejam. Mulutnya terlihat komat-kamit. Tiba-tiba asap tebal menyelimuti badan Lutung Kasarung. Tidak dalam waktu yang lama, asap tebal menghilang, sosok lutung kasarung dengan wajah jelek, menghilang seiring berlalunya asap pekat. Berganti dengan sosok Pangeran guru Minda yang sangat ganteng dan gagah.
Terperanjatlah tiruana yang tiba ditempat itu mendapati keajaiban yang luar biasa tersebut. Betapa tampannya Pangeran Guru Minda, bahkan sangat jauh meludang kecepehi ketampanan Indrajaya tunangan dari Purbararang.
Pangeran Guruminda lantas mengumumkan bahwa ratu kerajaan Pasri Batang yang bahwasanya yaitu Purbasari. Purbararang telah mengalami kekalahan dari tantangan yang dibuatnya sendiri.
Dalam kondisi menyerupai itu, Purbararang tidak sanggup menyangkal dan mau tidak mau mengakui kekalahannya. Tidak ada lagi yang dapati diperbuatnya selain menyerakan takhta kerajaan pasri batang kepada adiknya Purbasari. Dia pun memohon ampun atas kejahatan yang telah dilakukannya bersama Indrajaya tunangannya. Dengan kebaikan hatinya, Purbasari memaafkan kesalahan abang sulungnya itu.
Sejak ketika itu Purbasari kembali bertakhta sebagai Ratu. Segenap rakyat sangat bergembira menyambut ratu mereka yang baru, dan sekaligus terlepas dari belenggu pemerintahan Purbararang yang jahat. Mereka semakin berbahagia mengetahuii bahwa Ratu Mereka Purbasari berumah tangga dengan Pangeran guruminda yang ganteng dan gagah. Purbasari dan Pangeran guruminda pun hidup berbahagia.
Demikian Sobat Tradisi, dongeng rakyat Jawa Barat Lutung Kasarung. Semoga terhibur..
Advertisement